HIDUP TIDAK AKAN PERNAH LEPAS DARI YANG NAMANYA BEBAN

Selama 20 tahun ini, aku selalu merasakan yang namanya beban. Lebih tepatnya bukan aku saja yang merasakan hal itu tapi kalian semua pasti merasakan hal yang sama sepertiku.

Mulai dari keluarga, sekolah, pekerjaan banyak sekali beban yang telah ku lewati. Sungguh aku menceritakan hal ini bukan karena aku sedang merengek, bukan juga karena aku sedang mengeluh. Aku hanya ingin diri ini sadar bahwa banyak beban yang berhasil ku lewati.

Aku bersyukur Tuhan selalu mengasihiku, Tuhan yang selalu memberikan jalan keluar dari setiap permasalahan yang selama ini ku hadapi.

Aku mau menceritakan kisahku sebagai operator Engineering di salah satu PT Karawang. Banyak sekali suka duka yang ku rasakan selama bekerja disana. Tepatnya tanggal 19 Agustus 2020 sebagai hari terakhirku bekerja disana karena habis kontrak dan tidak ada perpanjangan lagi karena masa pandemi saat ini yang mengharuskan perusahaan mengurangi karyawannya. Disatu sisi aku merasa bersyukur karena selama ini aku ingin sekali mencari suasana baru dan mengembangkan diriku di tempat lain yang membuatku lebih tenang, aku juga ingin memfokuskan diriku di bidang accounting. Disatu sisi lain aku merasa takut keluargaku tidak memiliki penghasilan rutin lagi setiap bulannya sehingga pemasukan keluarga ini hanya bergantung pada penjulan warung mama.

Hampir 2 tahun aku bekerja disana, aku merasa bersyukur banget Tuhan merancangkan kisah yang luar biasa. Dari awal aku masuk, training, dan resmi bekerja disana aku sering merasa kesepian, ketakutan, gak nyaman tapi akhirnya Tuhan memberiku teman-teman baru yang nyambung untuk diajak ngobrol, suka bercanda sehingga ketakutanku terhadap pekerjaanku berkurang, terus Tuhan juga kasih pandangan kepadaku ternyata atasanku yang suka marah ini peduli banget sama aku sampai beliau mau mempertahankan aku untuk menetap disana. Saat hari terakhirku bekerja disana, aku berpamitan secara empat mata dengannya. Dia menceritakan kepeduliannya kepadaku. Perkataannya yang paling aku ingat intinya adalah “saya gak peduli orang yang saya bawa itu punya skill ini itu atau tidak, yang penting saya butuh, saya bisa bantu orang lain, saya bisa jadi berkat untuk orang disekitar saya, nanti kalau orang yang saya bantu sukses bisa jadi anak saya dibantu”. Disaat aku berpamitan kepadanya, air mataku keluar karena ya kepeduliannya itu sangat luar biasa. Beliau juga support aku agar aku bisa fokus kuliah, berhasil sebagai accounting. Waw.. disaat itu aku merasakan bagaimana rasanya mendapat dukungan secara langsung karena jujur aku gak pernah mendapatkan dukungan secara langsung perihal study ku.

Aku bersyukur banget Tuhan selalu menyediakan apa yang ku perlukan. Tidak hanya pengalaman pahit saja yang ku alami tapi aku juga merasakan pengalaman yang manis selama aku bekerja disana. Ini semua berkat Tuhan, mujizat Tuhan. Terima kasih Tuhan Yesus Bapaku yang luar biasa untuk kasih setia-Mu. Terima kasih juga untuk atasan dan rekan-rekan kerjaku atas kebersamaannya selama ini.

Sekian.

Terima kasih.💖

Komentar

Postingan populer dari blog ini

20 YEARS OLD

Jasa Pengumpulan Data / Jasa Cari Data yang ada di Laporan Keuangan

Momen Tak Terlupakan