His loves me

Awal aku merasakan pengurapan-Nya saat dimana aku beribadah di suatu gereja karismatik yang diajak oleh temanku. Pertama kali saat itu aku mengikuti tata ibadah yang sangat berbeda dari gereja tetapku. Aku marasa nyaman dengan suasana ibadah disana. Menyembah & memuji Tuhan dengan mengangkat tangan, bertepuk tangan, dan melompat. Disana aku mendapatkan pengurapan dan pertama kali aku merasakan hadirat Tuhan dalam hidupku. Aku mengakui kesalahan-kesalahan yang ku perbuat, aku merasa saat itu Tuhan memelukku, dan aku juga merasa Tuhan begitu sayang padaku. Aku begitu berharga dimata-Nya. Tuhan sudah lama menantikan anak-anakNya untuk kembali pada-Nya.

Pertobatan yang ku alami saat itu hanya bertahan sebentar saja. Aku kembali jatuh ke dalam dosa. Aku dikenal sebagai pribadi yang pendiam, pemalu, penakut, lemah lembut dan jarang marah di depan teman-temanku. Tapi kenyataannya saat aku berada di rumah, aku sangat berbeda dari apa yang mereka lihat. Di rumah aku pribadi yang mudah marah pada adik-adiku, tertutup pada mama. Saat mereka memandangku seperti itu aku tidak akan pernah nyaman bersama mereka, aku juga selalu menyalahkan diriku. Setiap aku berdoa aku selalu meminta pada Tuhan agar aku menjadi pribadi yang berani, aku juga meminta Tuhan agar terus melatihku. Aku selalu menunggu jawaban dari Tuhan. Tapi Tuhan hanya melatihku saja dan aku tetap sama menjadi pribadi yang pendiam dan pasif. Sebenarnya inilah yang menjadi kesalahanku, aku selalu berpikir negatif tentang diriku sendiri. Tentu Tuhan tak pernah salah dan kenyataannya pikiranku lah yang membawaku kedalam semua ini. Padahal melalui semua kelemahanku lah Tuhan memakai hidupku ( 2 Korintus 12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.  )

Aku selalu mengira pribadiku yang seperti ini terbentuk karena keadaan masa laluku. Aku adalah anak broken home. Lahir dari keluarga yang penuh amarah. Aku pernah iri dengan keluarga teman-temanku yang selalu harmonis. Tapi aku memutuskan untuk tidak meyalahkan keluargaku karena Tuhan sudah terlebih dahulu memaafkanku. Masa aku yang sudah dimaafkan tidak mau memaafkan keluargaku.

Walaupun sampai saat ini karakterku masih yang dulu tapi setidaknya ada suatu yang berubah dalam diriku, aku selalu percaya bahwa Tuhan akan menjawab setiap doaku walaupun bukan sesuai keinginanku karena jawaban dari Tuhan lebih menakjubkan. 

Seperti jawaban atas doaku saat masa SMK. Dimana saat itu sekolahku SMK Negeri memberlakukan SPP. Aku bersyukur dikenakan SPP saat dimana aku memasuki semester akhir. Tapi tetap saja saat itu adalah hal yang sulit dalam hidupku karena mama hanya bekerja sebagai pedagang kecil di suatu pasar yang belum begitu ramai dan papa sudah meninggal. Aku terus memikirkan bagaimana caranya aku melunasi SPP nanti sedangkan uang saku ku terbilang kecil. Berbagai cara aku pikirkan dan sempat aku memperhitungkan uang saku ku tanpa ku gunakan sepeserpun tapi tetap saja kurang dan sangat tidak mungkin aku ga jajan di sekolah sama saja menyiksa diri. Saat itu aku selalu berdoa dan berharap pada Tuhan agar sampai akhirnya aku bisa melunasi SPP ku tanpa menyusahkan mama. (Yakobus 5:13 “Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!) Setelah bulan berikutnya, Tuhan pun menjawab doaku. Jawaban Tuhan sangat menakjubkan. Hal yang tak pernah ku pikirkan Tuhan jadikan masa itu. Saat itu PT Paragon memberikan beasiswa pada anak-anak tingkat akhir yang memiliki nilai baik pada rapotnya dan aku termasuk salah satu dari anak yang mendapatkan beasiswa itu. Aku bukanlah murid yang memiliki ranking 1 ataupun 2 tapi Tuhan begitu baik pada ku. Aku juga selalu berpikir kok bisa ya kelas ku ada 4 anak yang mendapatkan beasiswa sedangkan kelas yang lebih unggul dari kelasku hanya 1 anak yang mendapatkan beasiswa, kelas lain pun sama hanya kelasku saja. Memang rencana Tuhan tuh selalu terbaik. Sampai saat ini aku selalu ingat kejadian tersebut. Saat dimana aku tidak ada harapan lagi, kejadian tersebutlah yang dapat mengingatkanku pada kasih Tuhan yang begitu luar biasa dalam hidupku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

20 YEARS OLD

KU RINDU HADIRAT TUHAN

Math